
Suarapembaruan.online – Moga, Pemalang – Suara gitar akustik bercampur kicau burung di Bukit Gambangan, Sabtu (13/9/2025), jadi latar unik bagi ratusan warga dewasa GKJ Klasis Pekalongan Barat. Sebanyak 414 jemaat dari enam gereja datang bukan sekadar beribadah, tetapi merayakan iman dengan napas yang lebih panjang: cinta kepada Allah sekaligus cinta pada bumi.
Tema kegiatan kali ini, “Cinta Allah, Cinta Alam”, terasa hidup sejak awal. Di bawah naungan pepohonan, peserta diajak merenung bersama melalui renungan Sdr. Yudha Waskito, S.Si, calon pendeta GKJ Slawi. Mengutip 1 Korintus 3:6, ia menegaskan bahwa iman Kristen tak berhenti di mulut doa, tetapi menyentuh cara kita memperlakukan bumi.
“Yang terpenting bukan siapa yang memulai, tetapi bagaimana kita semua terlibat dalam proses menjaga lingkungan. Manusia membutuhkan alam, dan alam pun membutuhkan manusia untuk dirawat. Itu perintah Tuhan,” ujar Yudha.
Renungan ini mengikat benang merah dengan mandat Allah dalam Kejadian 1:28: manusia bukan hanya penguasa, tetapi penjaga ciptaan.
Sukacita dan Syukur di Alam Terbuka
Suasana ibadah terasa hangat dan penuh energi. Lagu rohani bergantian dengan lagu populer “Kaya Yogya Istimewa” yang membuat peserta ikut bersenandung. Persembahan syukur yang terkumpul mencapai Rp 2.807.000, yang seluruhnya disalurkan untuk pembangunan TK Bagya Wacana dan SD Putra Wacana milik YSAK Tegal.
Tak hanya jemaat, para pendeta pun hadir memberi warna kebersamaan. Deretan nama seperti Pdt. Kristianto Himawan (Ketua Bapelklas), Pdt. Agus Yusak, Pdt. Trombin Naftaliyus, Pdt. Joshep Christianto, Pdt. Sugeng Prihadi, dan Pdt. Bernadus M. Eksilimawan tampak mendampingi jemaat. Sambutan Pdt. Kristianto mengingatkan kembali pentingnya relasi manusia dan alam.
“Kita tidak bisa hidup tanpa alam, demikian pula alam membutuhkan manusia untuk merawatnya,” ujarnya.
Kebersamaan semakin hangat ketika ulang tahun Pdt. Joshep Christianto dirayakan bersama. “Kegiatan seperti ini memberi kekuatan spiritual dan mempererat relasi antargereja,” katanya.
Bermain, Berbaur, Bersaudara
Usai ibadah, peserta diajak mengikuti permainan kelompok yang dikocok acak. Suasana riuh rendah tawa menggema di perbukitan. Interaksi lintas jemaat menjadi momen langka yang memecah sekat dan memperkuat rasa satu tubuh di dalam Kristus.

Rangkaian Peserta
Kegiatan ini diikuti oleh:
- GKJ Brebes: 40 orang
- GKJ Mejasem: 55 orang
- GKJ Moga: 83 orang
- GKJ Pemalang: 96 orang
- GKJ Slawi: 56 orang
- GKJ Tegal: 84 orang
Ibadah yang Menyentuh Bumi
Ibadah kali ini tidak hanya meninggalkan kesan rohani, tetapi juga pesan ekologis. Di tengah isu krisis lingkungan, ajakan untuk “Cinta Allah, Cinta Alam” menjadi panggilan yang relevan. Bukit Gambangan seakan menjadi saksi: iman yang bertumbuh akan selalu menyentuh bumi tempat ia berpijak.